Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Assalamu'alaikum. Welcome to my created.I hope useful for us :)

Imunologi



Cakupan imunologi
Dari empat penyebab utama kematian-cedera, infeksi, penyakit degeneratif, dan kanker- hanya dua penyebab pertama yang biasanya menimbulkan kematian penderita sebelum usia produktif, yang berarti berpotensi menghilangkan gen. Oleh karena itu, setiap mekanisme yang mengurangi dampak tersebut sangat berharga dalam mempertahankan hidup, dan kita melihat hal ini dalam proses yang berurutan, pemulihan dan imunitas.

Imunitas membahas mengenai pengenalan dan pembuangan benda asing yang masuk kedalam tubuh, biasanya dalam bentuk mikroorganisme infeksius yang mengancam nyawa, tetapi terkadang, sayangnya dalam bentuk transplantasi ginjal yang menyelamatkan nyawa. Resistensi terhadap infeksi dapat berupa ‘bawaan’ (yaitu bawaan sejak lahir dan tidak berubah) atau ‘didapat’ sebagai akibat dari respons imun adatif.

Imunologi adalah ilmu yang memperlajari organ, sel, dan molekul yang  berperan dalam proses pengenalan dan pembuangan, bagaimana cara orga, sel dan molekul tersebut merespons dan berinteraksi, yang menghasilkan konsekuensi diharapkan (atas) atau sebaliknya (bawah) dari aktivitas tersebut, dan bagaimana cara kerja organ, sel dan molekul tersebut dimana manfaatnya dapat meningkat atau berkurang pada situasi tertentu.

Sejauh ini benda asing yang paling penting untuk dikenali dan dibuang adalah mikroorganisme yang mampu menyebabkan penyakit infeksi, dan tentu saja imunitas berawal saat benda asing masuk ke dalam tubuh. Akan tetapi, harus diingat bahwa ini pertahanan pertama adalah menjaga agar benda asing tidak masuk, dan berbagai pertahanan eksternal telah berkembang untuk memenuhi tujuan ini. Apakah pertahanan ini merupakan bagian dari sistem imun hanyalah suatu pertanyaan belaka, tetapi seorang ahli imunologi tentu diharapkan mengetahui hal ini.

Non-self (benda asing) istilah yang secara luas digunakan dalam imunologi, meliputi semua yang dinyatakan berada dari zat penyusun tubuh hewan. Mikroorganisme infektius, bersama dengan sel, organ, atau material dari hewan lain, merupakan substansi asing terpenting dari sudut pandang imunologi, tetapi obat dan bahkan makanan biasa, yang tentunya juga merupakan benda asing, kadang dapat meningkatkan imunitas. Deteksi benda asing dilakukan oleh serangkaian molekul reseptor.

Infeksi. Virus, bakteri, protozoa, cacing atau jamur parasitik yang mencoba masuk kedalam tubuh atau permukaan tubuh kemungkinan merupakan alasan keberadaan sistem imun. Hewan-hewan pada kelas yang lebih tinggi dengan kerusakan atau defisiensi sistem imun sering kali tidak mampu melawan infeksi yang dapat diatasi oleh hewan normal.

Pertahanan eksternal. Adanya kulit yang intak pada bagian luar dan lapisan membran mukosa yang melapisi rongga organ dalam merupakan suatu penghalang yang kuat terhadap masuknya organisme yang berpotensi infeksius. Selain itu, terdapat sejumlah sekresi antimikroba (terutama antibakteri) pada permukaan kulit dan mukosa; meliputi lisozim (juga ditemukan dalam air mata), laktoferin, defensi, dan peroksidase. Pertahanan yang lebih terspesialisasi meliputi lambung yang sangat asam (pH sekitar 2), mukus dan silia yang bergerak ke arah atas pada pohon bronkus, dan protein surfaktan khusus yang mengenali dan menangkap bakteri yang mencapai alveolus paru. Mikroorganisme yang berhasil biasanya memiliki cara yang cerdik untuk menembus atau menghindari pertahanan ini.

Resistensi bawaan. Organisme yang masuk kedalam tubuh sering kali dilenyapkan dalam waktu beberapa menit atau jam oleh mekanisme bawaan lahir yang sudah ada, sedangkan organisme lain dapat menghindari mekanisme tersebut dan bertahan hidup, dan dapat menimbulkan penyakit kecuali bila dilenyapkan oleh imunitas adaptif. Mekanisme ini telah berkembang untuk membuang patogen (misalnya bakteri, virus) yang dapat menimbulkan penyakit jika tidak dihentikan. Mikroorganisme yang tidak berbahaya biasanya diabaikan oleh sistem imun bawaan. Imunitas bawaan juga berperan penting dalam mengawali respon imun adaptif.

Respon imun adaptif. Perkembangan atau peningkatan mekanisme pertahanan sebagai respons terhadap stimulus (spesifik) tertentu, misalnya organisme infeksius. Respons ini dapat mengeliminasi mikroorganisme dan memulihkan tubuh dari penyakit, dan sering kali memberikan penjamu suatu memori spesifik, sehingga mampu merespons lebih efektif pada infeksi berulang dengan mikroorganisme yang sama, kondisi ini disebut sebagai resistensi didapat. Karena tubuh tidak mengetahui sebelumnya mikroorganisme mana yang berbahaya atau tidak, seluruh benda asing biasanya direspon seperti benda berbahaya, termasuk serbuk sari yang relatif tidak berbahaya, dsb.

Vaksinasi. Metode untuk menstimulasi respons imun adaptif dan memunculkan memori dan resistensi didapat tanpa mengalami dampak penyakit sepenuhnya. Istilah ini berasal dari vaccinia, atau cacar sapi, yang digunakan oleh Jenner untuk mencegah cacar.

Transplantasi. Sel atau organ dari individu lain biasanya dapat bertahan menghadapi mekanisme resistensi bawaan, tetapi dilawan oleh respon iun adaptif, sehingga akan timbul penolakan.

Autoimunitas. Sel dan molekul tubuh biasanya tidak menstmulasi respons imun adaptif karena berbagai mekanisme khusus yang memungkinkan toleransi diri sendiri, tetapi pada beberapa keadaan, sel dan molekul tbuh menstimulasi suatu respons dan struktur tbuh sendiri diserang seperti layaknya benda asing, suatu kondisi yang disebut sebagai autoimunitas atau penyakit autoimun.

Hipersensitivitas. Terkadang hasil memori spesifik merupakan paparan berulang pada stimulus yang sama, dan atau sebaliknya, eliminasi stimulus tersebut menimbulkan dampak yang tidak nyaman atau merusak pada jaringan tubuh. Hal ini disebut hipersensitivitas : misalnya alergi seperti hay fever dan beberapa bentuk penyakit ginjal.

Imunosupresi. Autoimunitas, hipersensitivitas, dan terutama sekali penolakan transplan kadang membutuhkan penekanan respons imun adaptif dengan obat atau cara lain.

Referensi :
Playfair,JHL. Chain,BM. 2012. At a Glance IMUNOLOGI Edisi 9. Jakarta : Penerbit Erlangga

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar