Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Assalamu'alaikum. Welcome to my created.I hope useful for us :)

Prinsip IKM


Host, Agent, Environment

Host, Agent, Environment merupakan konsep terjadinya penyakit yang digambarkan secara sederhana yang disebut dengan istilah trias epidemiologi. Secara alamiah ke-3 faktor utama tersebut selalu mengadakan interaksi yang bersifat dinamis ( memperngaruhi satu sama lain)
Komponen pada segitiga epidemiologi adalah
a.       Host (Tuan rumah / Penjamu)
Manusia/makhluk hidup lainnya yang menjadi tempat terjadi proses alamiah perkembangan penyakit. Faktor-faktor penjamu adalah : Genetika, umur, jenis kelamin, etnis/ras/warna kulit, keadaan fisiologis tubuh, keadaan imunologis, prilaku/kebiasaan, penyakit sebelumnya, agama, keturunan, gizi, kepribadian.
b.      Agent (faktor penyebab)
Suatu unsur, organisme hidup atau kuman  infektif yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau masalah kesehatan lainnya. Faktor-faktor agent adalah biologis (metazoa, protozoa, bakteri, fungi, virus), kimia (insektisida, karbonmonoksida, asbes, kobalt atau zat alergen), fisik (suhu, iklim, trauma mekanik), nutrisi ( ada glukosa, ada kolesterol, tidak ada lemak, tidak ada protein, tidak ada vitamin). Faktor resiko : gaya hidup, gangguan gizi, kemiskinan, prilaku tidak sehat, kurang olahraga, dll à penyebab suatu penyakit
c.       Environment (lingkungan)
Semua faktor diluar individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi. Faktor-faktor environment adalah fisik (air, tanah, iklim, struktur bumi, dll), biologis (lingkungan padat, flora sebagai sumber bahan makanan dan fauna sebagai sumber protein), sosial (a-sosial, urbanisasi, lingkungan kerja, keadaan perumahan, bencana alam, perang, banjir, keadaan sosial masyarakat), ekonomi (status ekonomi, kemakmuran)
Hubungan antara trias epidemiologi harus berada dalam keadaan seimbang pada orang yang sehat. Jika terjadi gangguan terhadap keseimbangan gubungan tersebut akan menimbulkan sakit. Hubungan keseimbangan adalah sebagai berikut
a.                                 
Hubungan Host, Agent, Environtment
                           
Paradigma Sehat



                Paradigma sehat merupakan model pembangunan kesehatan yang jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri (Anonymous, 2002). Paradigma sehat didefenisikan sebagai cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit.
                Berbeda dengan konsep trias epidemiologi, paradigma hidup sehat menurut H.L Blum ada 4 faktor utama yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Keempat faktor tersebut saling berinteraksi secara dinamis dengan harapan dapat meningkatkan human satisfaction, lingkungan hidup yang sehat dan dinamis (keseimbangan human ecology), dan keturunan manusia yang lebih sehat.
Semua negara maju didunia menggunakan konsep Blum dalam menjaga kesehatan warga negaranya. Mereka fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk negara berkembang seperti Indonesia justru menggunakan paradigma sakit dimana kebijaka pemerintah berorientasi kepada penyembuhan pasien bukan pada promotif dan preventifnya.

Portal of Entry & Exit

Portal of entry adalah gerbang pertama-tama yang spesifik untuk masuknya suatu bibit penyakit kedalam tubuh. Pada garis besarnya dapat terjadi melalui 4 jalan utama yaitu sebagai berikut :
a.       Lewat saluran pernafasan : Bandar utamanya adalah mukosa traktus respiratorius bagian atas dimana kuman masuk melalui droplets lewat inhalasi (airbone)
b.      Lewat saluran pencernaan : Bandar utamanya adalah mukosa traktus digestivus mulai dari mulut sampai kearah distal (usus). Biasanya kuman masuk membonceng pada makanan & minuman (foodborn dan waterborn)
c.       Lewat saluran kemih : Bandar utamanya adalah mukosa traktus urogenital, yang paling umum ditemukan sehari-hari adalah pada penyakit Gonorhoe terhadap mukosa genital (direct infection)
d.      Lewat kulit (percutaneous infection) : Bandar utama adalah epitel kulit baik yang terpapar maupun yang tidak terpapar. Sebagai contoh adalah sebagai berikut :
-          Melalui gigitan nyamuk (Anopheles à Malaria, Aedes AegyptiàDBD)
-          Trauma terbuka contoh nya : pada luka yang terbuka, masuknya kuman tetanus
-          Melalui injeksi pada kulit contohnya : Hepatitis & AIDS à kuman/virus terdapat pada jarum suntik bekas penderita
Portal of Exit adalah daerah dimana mikroorganisme penyebab suatu bibit penyakit meninggalkan reservoar (sumber penyakit) dan keluar menuju host lain untuk menyebabkan penyakit. Portal of Exit yang utama adalah saluran pernafasan, saluran cerna, saluran urogenital, kulit & membran mukosa yang rusak serta darah.

Faktor penyebab penularan penyakit

Penyebaran penyakit (transmission of desease) terjadi pada penyakit infeksi yang menular hingga kelompok penyakit ini disebut communicable desease. Defenisi dari communicable desease adalah penyakit yang disebabkan oleh transmisi infectious agent produk toksinnya dari seseorang (reservoir) ke orang lain (susceptable host)
Faktor-faktor yang mempengaruhi transmisi adalah sebagai berikut :
1.       Faktor Agent
Faktor ini dipengaruhi oleh 2 hal :
a.       Karakteristik dari agentya
-          Kemampuan hidup in-vitro
-          Daya tahan dalam keadaan bebas
-          Kemampuan berkembangbiak
-          Kepekaan terhadap antibiotik
-          Kemungkinan untuk mutagenik
-          Sifat antigenik
b.      Kemampuan daya infeksi terhadap host
-          Mode of action
-          Infectious dose-nya
Kedua hal diatas menentukan secara bersama terhadap kemampuan daya infeksi terhadap agent. Kemampuan ini justru timbal balik juga ikut menentukan terhadap hal-hal berikut :
-          Infeksivitas : daya kemampuan mikroorganisme untuk dapat mengadakan invasi yang kemudian menyesuaikan diri, tumbuh, dan berkembangbiak, serta akhirnya kemampuan memproduksi toksinnya. Infeksivitas suatu mikroba berbedan pada berbagai host.
-          Patogenitas : daya kemampuan mikroorganisme untuk menimbulkan reaksi pada host (penjamu) agar timbal balik menimbulkan sakit. Patogenitas mikroba dapat berubah dan tidak sama derajatnya bagi berbagai host.
-          Antigenitas : daya kemampuan mikroorganisme merangsang terhadap timbulnya mekanisme pertahanan tubuh (antibodi) pada penjamu.
-          Virulen : derajat keganasan mikroorganisme untuk menimbulkan kerusakan tubuh, menimbulkan komplikasi atau fatalitas. Dalam lingkungan yang tidak menguntungkan. Kualitas virulensinya menjadi berkurang.

2.       Faktor Host
Faktor ini dikaitkan dengan sejauh mana kemampuan pertahanan host didalam menghadapi invasi mikroorganisme yang inffeksius tersebut. Berbicara tentang daya tahan, kita dapat membedakan 2 macam daya tahan (imunitas) host, sebagai berikut :
-          Daya tahan alamiah (natural immunity)
-          Didapat kemudian setelah seseorang lahir (acquired immunity)

3.       Cara penyebaran ( Mode of Transmission)
Cara penyebaran pada penyakit infeksi menular pada garis besarnya dibedakan dalam dua cara yaitu :
-          Mechanical Transmission disebut transmisi dari agent ke susceptable host
-          Biological transmission yaitu mekanisme lebih kompleks selama transmisi mikroorganisme (agent) berubah secara biologis.



Referensi :
1.       Ryadi,Slamet. 2010. Dasar-Dasar Epidemiologi. Surabaya : Citra Media
2.       Hendra Febri. 2008. Paradigma Sehat. Malang : Media Nusantara
3.       Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Prilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar